Sebanyak 59 persen sahamnya dimiliki Pertamina dan sisanya dipegang konsorsium beberapa perusahaan Jepang seperti Toyota Motor Corp., JX Nippon Oil & Energy Corporation, Kashima Oil Co Ltd, Nippon Steel Engineering, dan sebagainya. Pada tahun 1974 perusahaan ini turut didemo rakyat Indonesia sebagai wujud penolakan Investasi Jepang. Motif dibalik upaya membangkitkan kembali perusahaan itu disinyalir sebagai broker gas oleh Pertamina.

Bahkan belakang ini dia mendapatkan kabar bahwa perusahaan PPT telah membangun kantor cabang di Singapura, selain memang telah memiliki kantor di Jakarta dan Jepang.

“Informasi yang saya terima, mereka buka kantor baru di Singapura. ISC Pertamina sebagai pemasok juga,” tandas Yusri.

(Laporan: Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka