Berdasarkan data yang diterbitkan BI pagi ini, kurs rupiah berada di angka Rp13.329 per dolar AS, terdepresiasi tipis 0,2% atau 3 poin dari posisi 13.326 kemarin. Pada saat yang sama, nilai tukar rupiah terpantau menguat 0,03% atau 4 poin ke Rp13.327 per dolar AS di pasar spot, setelah dibuka dengan penguatan hanya 0,01% atau 1 poin di Rp13.330.‎ AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Laju nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD) diperkirakan masih akan bergerak di teritori merah, kendati pada sesi pembukaan cukup besar penguatannya.

Mengutip Bloomberg hari ini, laju rupiah dibuka di posisi 13.321 atau melemah 17 poin dari penutupan kemarin di angka 13.338. Namun trennya terus melemah. Hingga 30 menit pertama berada di posisi 13.328.

Menurut Reza Priyambada, analis pasar uang Binaartha Sekuritas, pergerakan rupiah sepertinya masih berpotensi melemah seperti perdagangan kemarin.

“Adanya rilis Kemenkeu terkait rasio utang Indonesia yang naik menjadi sebesar 29,2 persen terhadap GDP sempat direspon positif, namun munculnya spekulasi terhadap langkah bank sentral Eropa (ECB) terkait program stimulusnya membuat laju EUR melemah dan berimbas pada kembali terapresiasinya USD,” jelas dia di Jakarta, Rabu (17/1).

Dengan kondisi itu, laju Rupiah pun ikut terimbas dimana pelaku pasar kembali melepas Rupiah dan memanfaatkan rebound-nya USD. “Hal ini masih mungkin terjadi hari ini,” ungkap dia.

Pergerakan Rupiah yang melemah kemarin, kata dia, telah menyentuh target support di level 13.340 dimana level ini akan menentukan apakah akan kembali melemah maupun dapat bertahan dan kembali menguat meski tipis.

Di sisi lain, dia berharap, pelaku pasar tetap antisipatif dengan mulai meningkatnya permintaan akan USD yang dapat diwaspadai dan diantispasi akan terapresiasinya laju USD.

“Dengan kondisi itu, diperkirakan support rupiah akan bergerak di kisaran 13.346 dan resisten rupiah di rentang 13.329,” ungkapnya.

Reporter: Busthomi

Artikel ini ditulis oleh:

Eka