Jakarta, Aktual.com —  Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Azam Azman Natawijana mendukung pengajuan Penyertaan Modal Negara (PMN) PT Krakatau Steel Tbk (Persero) senilai Rp1,5 triliun untuk dimasukkan ke dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2016.

Tujuan dari PMN tersebut untuk digunakan mendukung rencana Krakatau Steel dalam membangun pabrik baru dan pembangunan pembangkit listrik guna mendukung kinerja pabrik. Suntikan modal ini juga diharapkan bisa menambah kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Dia (KS) sekarang punya rencana bangun fasilitas yang bisa pasok kebutuhan lokal yang khusus, kan kita tidak bisa bangun pabrik baru nunggu situasi baik, bangun pabrik kan butuh waktu, makanya kita dukung PMN itu,” kata Azam dalam keterangannya, Jumat (18/9).

Berdasarkan rencana perseroan, nantinya kapasitas produksi Krakatau Steel akan dinaikkan dari yang sekarang 2,4 juta ton menjadi 3,9 juta ton.

Azam meyakini jika pemberian PMN dapat menjadi salah satu cara memperkuat industri nasional. “Intinya industri dalam negeri harus diperkuat karena kita punya demand 240 juta penduduk,” tuturnya.

Meski begitu Azam menilai bahwa sebenarnya PMN merupakan opsi terakhir memperkuat BUMN. Opsi awal ialah setoran dividen tidak perlu dipungut untuk menambal keuangan APBN yang defisit. Laba BUMN yang selama ini wajib disetor ke kas negara bisa dipakai mengembangkan bisnis atau memperbaharui alat produksi.

Untuk diketahui, PT Krakatau Steel Tbk mengalami kerugian bersih sebesar 42,28 juta dolar Amerika Serikat (AS), atau setara Rp 552 miliar. Kerugian dipicu oleh depresi nilai rupiah dan turunnya harga baja dunia. Dari hasil laporan keuangan perseroan kuartal-I 2015, pe­rusahaan baja pelat merah itu mencatat rugi bersih sebesar 42,28 juta dolar Amerika Serikat (AS). Angka ini sedikit menurun dibandingkan periode sebelum­nya sebesar 46,27 juta dolar AS, atau setara Rp 604 miliar.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka