Rapat pleno Partai Golkar, Idrus Marham sebagai Plt sampai ada putusan praperadilan Setya Novanto. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham mengaku sering menemui Presiden Joko Widodo untuk mengkomunikasikan perihal masalah partainya. Ia pun membantah jika ada intervensi dari Presiden terhadap Partai berlambang pohon beringin itu.

Hal ini dikatakan Idrus menanggapi DPD I Partai Golkar yang menemui presiden di Istana Bogor beberapa waktu lalu.

“Saya ingin buka saja, saya ketemu Jokowi bukan hanya sekali-dua kali. Kalau ada yang mengatakan ada intervensi, saya ingin katakan bahwa komunikasi politik tidak selamanya identik dengan intervensi,” ujar Idrus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/12).

Menurut Idrus, komunikasi yang cukup intensif antara Golkar dan Jokowi adalah bagian dari konsekuensi logis posisi politik Golkar.

Selain telah bergabung ke koalisi pendukung pemerintah sejak 2016, kata dia, Golkar juga merupakan partai politik pertama yang mendukung Jokowi untuk maju ke Pemilu Presiden 2019.

“Sebagai konsekuensi logis dari itu mau tidak mau pimpinan Partai Golkar harus berkomunikasi dengan Jokowi sebagai presiden sekaligus calon presiden 2019 yang akan datang,” katanya.

Namun, Idrus tak menampik bahwa ada kekhawatiran Jokowi terhadap kondisi kekinian yang terjadi di internal Partai Golkar. Menurut Idrus, karena Golkar telah mendukung Jokowi maka Jokowi menilai tak etis jika Golkar semakin terpuruk dan terpecah belah.

“Jadi kalau mengatakan intervensi tidak. Tapi pertemuan itu konsekuensi logis dari posisi-posisi politik. Yang jelas tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” katanya.

(Reporter: Nailin)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka