London, Aktual.com — Sepakan Adam Lallana yang membawa Inggris menang pada pertandingan pembukaan kualifikasi Piala Dunia Grup F di Slovakia, Minggu (4/9) karena selama ini sang pemain sangat jarang menjadi andalan di lapangan sepak bola.

Seperti yang dilansir Reuters, Senin (5/9) Lallana kini menjadi sosok yang mencuri perhatian. Pujian tersebut disampaikan manajer Liverpool Juergen Klopp. Selama Piala Eropa 2016, pelatih timnas Inggris sebelumnya Roy Hodgson dua kali memujinya dan kemudian berujung pencoretan Lallana ketika putaran final dimulai.

Untuk semua talenta dan kreatifitasnya yang tidak diragukan lagi, Lallana tidak dianggap sebagai pemain yang mampu menjadi penentu kemenangan di fase akhir pertandingan. Bagaimanapun, itu semua bisa berubah, setelah dia mengakhiri golnya di timnas Inggris pada penampilan ke-27 ini

“Sudah dinanti-nanti sejak lama. Saya meletakkan tekanan kepada diri saya untuk mencetak gol demi gol, dan saya tahu bahwa itu hanya masalah waktu. Saya melakukan sedikit perubahan,” katanya.

Lallana yang saat ini berusia 28 merupakan pemain yang terlambat berkembang. Terlebih dia telah lama disebut-sebut tidak mampu mencetak gol yang cukup baik untuk Inggris maupun Liverpool.

Anehnya, rasio golnya per pertandingan menurun selama dia bermain, khususnya sejak Liverpool membayar 25 juta pound kepada Southampton untuk merekrutnya pada 2014. Koleksi sepuluh gol dari 60 pertandingan dan sekarang satu gol untuk timnas Inggris bukan hal yang diharapkan dari seorang pemain senior kreatif.

“Jika saya menjadi manajer, saya tidak akan menginginkan “sosok nyaris” dalam tim saya. Tidak ada peluang,” kata Lallana pada awal bulan ini setelah mencetak gol saat Liverpool menang 4-3 atas Arsenal.

“Tentu saja merupakan hal yang indah untuk mencetak gol pada hari itu namun, percayalah kepada saya, para manajer tidak peduli siapa yang mencetak gol.”

Pelatih baru Inggris Sam Allardyce mungkin akan setuju dengan hal itu, namun Lallana telah melakukan banyak hal selain mencetak gol penentu kemenangan saat melawan Slovakia. Pada sebagian besar jalannya pertandingan Wayne Rooney, yang mencatatkan penampilan ke-116 untuk timnas Inggris, yang menjadi sosok penting dalam serangan Inggris ketika ia mengubah sayap-sayap dan secara konstan mengancam pertahanan lawan untuk berusaha mencari gol pembukaan.

Pada akhirnya teknik yang menciptakannya, ketika ia mengecoh seorang pemain bertahan untuk kemudian menyepak bola ke sela-sela kaki kiper Matus Kozacik. Selain golnya itu, Lallana juga memiliki peluang yang membentur tiang gawang dan tampil padu bersama pemain pengganti Dele Alli dan menghidupkan permainan penyerang Harry Kane.

“Kami terus saling mengisi dan saya pikir sebagai unit kami bermain brilian,” kata Lallana.
“Terkadang Anda hanya harus bertahan dengan rencana sampai menit terakhir dan mudah-mudahan kami mendapatkan gol. Ini adalah awal yang bagus.”

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu