Dalam jumpa persnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bahwa kondisi terkini Gunung Agung sudah masuk fase kritis, dimana fase potensi letusan sangat tinggi dan dapat terjadi dengan waktu tidak bisa diprediksi. AKTUAL/Munzir

Karangasem, Aktual.com – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) ‎menurunkan status Gunung Agung dari awas (level IV) menjadi siaga (level III). Penurunan aktivitas itu berlaku mulai hari ini, Minggu 29 Oktober 2017 pukul 16.00 WITA.

Kepala PVMBG, Kasbani menjelaskan, penurunan status itu setelah instansinya melakukan pengamatan data-data melalui alat-alat yang dimiliki seperti seismik, tieltmeter, GPS, penginderaan jauh dan lainnya.

Dari data-data tersebut didapati jika selama sembilan hari terakhir mulai tanggal 20 Oktober, aktivitas gunung setinggi 3.142 mdpl itu mengalami penurunan drastis. Aktivitas kegempaan menurun. Penggembungan (deformasi) mengalami ‎pelambatan. Data lain menunjukkan konsistensi penurunan aktivitas gunung yang terletak di Kabupaten Karangasem itu.

Kendati begitu, Kasbani menegaskan jika Gunung Agung tetap harus diwaspadai. “Karena Belum sepenuhnya mereda. Sewaktu-waktu bisa saja terjadi (letusan). kita harapkan aktivitasnya terus menurun,” harap Kasbani di Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Minggu (29/10).

Menurutnya, sepanjang statusnya belum kembali normal, maka letusan masih mungkin terjadi. “Bisa saja status turun, naik lagi dan meletus. Tapi yang jelas, saat ini sedang menurun. kita harapkan menurun terus,” ujarnya.

Kasbani mengaku PVMBG akan tetap memantau aktivitas Gunung Agung. Jika terjadi peningkatan aktivitas sewaktu-waktu, Kasbani berjanji segera menyampaikan kepada masyarakat.

“Kita tetap waspada, memantau terus menerus aktivitas gunung ini. kalau ada peningkatan kita sampaikan,” tuturnya.‎

(Reporter: Bobby Andalan)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka