Foto diambil dari Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali.
Foto diambil dari Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali.

Jakarta, Aktual.com – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) menghimbau kepada setiap pihak di sekitar Gunung Agung Karang Asem, Bali untuk tetap siapsiaga meskipun status Awas telah diturunkan dari radius 8 ke radius 6 Km.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Rudy Suhendar menjelaskan Kondisi Gunung Agung sangat dinamis, sehingga dengan kesiagaan, apabila terjadi perubahan yang cepat dapat segera diantisipasi.

“Status kegempaan Gunung Agung hingga kemarin, Rabu (3/1) pukul 18:00 WITA menunjukkan jumlah kegempaan dengan konten frekuensi tinggi maupun rendah hingga saat ini masih terus terekam mengindikasikan masih adanya tekanan dan aliran magma dari kedalaman hingga ke permukaan. Namun demikian, energi gempa saat ini belum menunjukkan trend naik yang signifikan,” kata dia di Kementrian ESDM, Kamis (4/1).

Adapun perkiraan Potensi bahaya saat ini berupa lontaran batu pijar, pasir, kerikil, dan hujan abu pekat juga lahar hujan. Bahaya lontaran batu, pasir, kerikil, dan abu pekat diperkirakan melanda area di dalam radius 6 km dari kawah.

Sedangkan bahaya lahar hujan akan mengikuti lembah sungai yang berhulu dari Gunung Agung bergantung pada debit air maupun volume material erupsi.

“Dengan skala erupsi pada saat ini (intermittent), maka potensi bahaya Awan Panas kemungkinannya masih relatif kecil karena selain pertumbuhan lava yang melambat untuk memenuhi isi kawah, juga kemungkinan lain yaitu untuk mendobrak kubah lava menjadi awan panas maka diperlukan pembangunan tekanan yang cukup besar, sementara itu pembangunan tekanan hingga hari ini belum menunjukkan pola peningkatan yang signifikan,” pungkas dia.

Laporan: Dadang Sah

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby