Ia mengatakan adanya awan gelap (Cumulonimbus) di lokasi tersebut dapat menimbulkan angin kencang dan menambah tinggi gelombang.
Kondisi cuaca di Maluku ini dipengaruhi adanya pola angin di wilayah utara khatulistiwa umumnya dari timur-selatan dengan kecepatan 3-15 knot, sedangkan di wilayah selatan umumnya dari timur-tenggara dengan kecepatan 3-25 knot.
Oleh karena itu, kata dia, para nelayan diimbau mewaspadai gelombang tinggi tersebut dan hendaknya jangan memaksakan diri melaut dengan mengandalkan armada tradisional.
Armada tradisional tidak kuat menahan kondisi cuaca tersebut, apalagi sewaktu-waktu terjadi perubahan kecepatan angin sehingga memengaruhi tinggi gelombang.
Ot mengemukakan imbauan kondisi cuaca juga disampaikan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di sembilan kabupaten dan dua kota, termasuk para bupati maupun wali kota.
Artikel ini ditulis oleh: