Jakarta, Aktual.com – Ketua Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), Surya Darma mengakui memang Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) untuk periode 2017 – 2026, tak sejalan dengan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).
Diantara perbedaan RUPTL yang disahkan melalui Keputusan Menteri ESDM (Kepmen ESDM) Nomor 1415 K/20/MEM/2017 bahwa target capai EBT sebesar 22,5 persen, sedangkan dalam RUEN mengharuskan 23 persen. Tidak hanya itu kata Surya, besaran kapasitas listri juga mengalami perbedaan.
“Banyak yang berbeda antara RUEN dengan RUPTL PLN. Dalam RUEN disebutkan target ET adalah 45 GW,” katanya kepada Aktual.com, di Jakarta, Sabtu (15/4).
Sebagaimana yang dikatakan, dalam RUPTL 2017-2026 targer EBT hanya 22,5 persen. Sedangkan Pembangkit Batubara di 2025 ditargetkan 50 persen dari total energi primer. Untuk Gas 26 persen dan BBM diharapkan hanya kurang dari 0,5 persen.
Sementara itu, target pembangunan jumlah pembangkit listrik dalam RUPTL 2017-2026 adalah sebesar 125GW di tahun 2025. Pada tahun 2019 diharapkan pembangkit yang sudah beroperasi (Commercial Operation Date/COD) sebesar 70GW.
(Dadangsah Dapunta)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka