Jakarta, Aktual.co — Direktur Teknik PSSI, Pieter Huistra, mengatakan untuk memperbaiki pola pembinaan usia dini, diperlukan sebuah pedoman yang dilaksanakan secara merata oleh Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI di seluruh Indonesia.

Menurut Pieter Huistra, seluruh Asprov PSSI harus bisa menggelar kompetisi sepakbola usia dini yang berjenjang.

“Bagaimana metode pelatihan, pengelolaan usia, harus dilakukan dengan merata. Jangan ada yang berbeda,” papar Pieter Huistra dalam diskusi “Sudah Kerja Apa Saja, PSSI?” di Senayan, Jakarta, Senin (15/12).

“Yang dibutuhkan PSSI adalah organisasi sepakbola di daerah yang mampu menggelar kompetisi usia muda, dengan kategorti umur yang spesifik,” tambahnya.

Lebih jauh disampaikan Pieter Huistra, untuk merealisasikan program pembinaan yang serempak yang dilakukan oleh Asprov PSSI, dirinya telah menyiapkan sebuah buku pedoman yang akan dirilis pada awal 2015 nanti.

“Saya sedang mengerjakan sebuah “guidlines” tentang apa saja yang bisa dilakukan oleh orang-orang yang terlibat dalam sepakbola,” ungkapnya.

“Di 2015 ada 77 kursus untuk pembinaan usia dini, serta sebuah workshop terbuka tentang bagaimana menjalankan sebuah latihan sepakbola untuk seluruh elemen masyarakat,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: