Jakarta, Aktual.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dinilai memiliki kompetensi mumpuni memimpin RI dari kursi wakil presiden.
Hal ini terlihat dengan banyaknya dukungan serta dorongan yang konsisten dari berbagai kalangan kepada Erick Thohir untuk maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2024.
Pengamat Politik Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti mengatakan, kemampuan kepemimpinan hebat Erick Thohir sudah hadir sejak lama dan terbukti berhasil meraih berbagai kesuksesan.
Hal tersebut dinilainya menjadi sebuah modal yang sangat mumpuni.
Terutama untuk menjadi bekal maju bertarung dalam pelaksanaan Pilpres mendatang.
“Kalau untuk wakil sih (Erick Thohir) sebenarnya dari dulu juga, saya sudah mengatakan bahwa Bung Erick Thohir ini punya potensi yang kuat,” ucap Ray Rangkuti seperti dikutip pada, Selasa (7/3).
Ray menyebut, kecemerlangan kepemimpinan Erick Thohir sudah sangat dirasakan kehadirannya. Terutama saat dipercaya menjadi ketua penyelenggara Asian Games 2018 lalu.
Lebih lanjut Ray menambahkan, berkat berbagai inovasi kemajuan Indonesia berhasil menjadi tuan rumah sukses. Khususnya dalam menyelenggarakan event olahraga terbesar di Asia tersebut.
“Bahkan sebelum namanya dikenal, mungkin setelah Asian Games 2018,” terang Ray Rangkuti.
Oleh karena itu Ray menilai keberadaan Erick Thohir mampu membawa dampak positif besar. Terutama dalam mendorong kemajuan Indonesia di masa depan.
Seperti diketahui, Erick Thohir berpeluang besar diusung jadi cawapres pada Pilpres 2024.
Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan memberi dukungan untuk mengusung Erick sebagai cawapres pada Pemilu 2024.
“Jalan-jalan ke Simpang Lima. Jangan lupa membeli lunpia. Kalau Pak Ganjar dan Pak Erick sudah bersama. Insya Allah Indonesia tambah Jaya,” kata Zulhas di hadapan Presiden Joko Widodo dan 2.400 peserta kader PAN yang menghadiri Workshop dan Rapat Koordinasi Nasional Pemenangan Pemilu Partai Amanat Nasional (PAN), di Hotel Padma Semarang, Minggu (26/2/2023).
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu