Moskow, Aktual.com – Situasi perang antara Rusia dengan Ukraina diprediksi semakin membara dan bisa berkembang ke arah yang tidak terduga. Kali ini pasukan Ukraina menembakkan enam rudal canggih buatan Amerika Serikat, yakni rudal Army Tactical Missile System (ATACMS) ke wilayah Rusia.

Enam rudal ATACMS itu ditembakkan ke lapangan terbang militer Rusia di pinggiran Kota Taganrog Rusia selatan pada Rabu malam (11/12). Dilansir dari Russia Today, Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi serangan tersebut dan bersumpah akan membalasnya.

Dalam keterangannya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dari enam rudal itu, dua rudal
berhasil ditembak jatuh rudal penangkis Rusia, sedangkan empat lainnya terkena tindakan perang elektronik sehingga melenceng dari target. Akibatnya, serangan tersebut hanya menimbulkan kerusakan kecil di lapangan terbang dan dua gedung administrasi, serta sejumlah mobil terkena pecahan rudal.
Disebutkan pula sejumlah prajurit Rusia terluka akibat serangan tersebut. Mereka terkena pecahan rudal yang jatuh.

”Serangan itu menimbulkan kerusakan kecil di lapangan terbang, dua gedung administrasi, dan sejumlah mobil terkena pecahan peluru. Serangan senjata jarak jauh Barat ini tidak akan dibiarkan begitu saja. Tindakan yang tepat akan diambil,” ujar Kementerian Pertahanan Rusia seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (12/12)

Di hari yang sama, Gubernur Wilayah Rostov Yury Slyusar mengatakan lokasi industri diwilayahnya menjadi sasaran rentetan tembakan, dengan sekitar 15 mobil terbakar di tempat parkir. Sedangkan dari gambar yang beredar menunjukkan bagian pendorong rudal ATACMS tergeletak di jalanan di Kota Taganrog. Diduga rudal itu menggunakan hulu ledak cluster.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan pihak aliansi pertahanan Atlantik Utara (NATO) jika penggunaan rudal-rudal milik barat tersebut dipastikan akan mengubah secara drastis sifat konflik karena artinya sama saja dengan keterlibatan langsung NATO melawan Rusia.

Dalam membuktikan kata-kata Putin itu, pada 21 November lalu, untuk pertama kalinya Rusia menyerang Kota Dnipro Ukraina menggunakan rudal balistik hipersonik canggih Oreshnik. Usai serangan menggunakan rudal Oreshnik itu, Putin mengatakan pihaknya masih banyak memiliki rudal-rudal canggih lainnya. Rudal Oreshnik sendiri dengan jelajah hingga 5 ribukilo meter dan dengan kecepatan hingga 10 ribu kilometer per jam, dan dapat dipasangi hulu ledak nuklir. Serangan rudal Oreshnik terhadap Ukraina dilakukan setelah beberapa hari sebelumnya militer Ukraina menyerang Rusia dengan menggunakan rudal ATACMS buatan AS.

(Indra Bonaparte)

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain