Jakarta, Aktual.com — Minat investasi baru dari Tiongkok mencapai 1,9 miliar dolar AS (setara Rp25,65 triliun, kurs Rp13.500 per dolar AS) melalui kegiatan pemasaran investasi yang digelar di Shanghai.

Kepala BKPM Franky Sibarani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (28/11), mengatakan dari total minat investasi senilai 1,9 miliar dolar AS tersebut, industri semen merupakan salah satu kontributor utama dengan persentase kontribusi mencapai 52 persen atau 1 miliar dolar AS.

“Selanjutnya diikuti oleh investasi di bidang pariwisata senilai 600 juta dolar AS, industri galangan kapal 300 juta dolar AS, industri baja 10 juta dolar AS dan industri tekstil dan produk tekstil 8 juta dolar AS,” katanya.

Berdasarkan data BKPM periode Januari-September 2015, ada peningkatan komitmen investasi dari Tiongkok sebesar 46 persen yaitu senilai 13,9 miliar dolar AS yang sudah mendapatkan izin prinsip di Indonesia.

“Pertumbuhan minat investasi dari Tiongkok sudah mulai terlihat dalam kondisi satu tahun terakhir, arahnya positif sebagai salah satu sumber FDI (foreign direct investment/investasi asing langsung) yang masuk ke Indonesia,” tambah Franky.

BKPM sendiri, lanjutnya, melakukan identifikasi minat tersebut secara berhati-hati mengingat selama ini rencana investasi yang masuk dari Tiongkok selalu tinggi, namun masih minim realisasinya.

Lembaga itu mencatat rasio rencana investasi dan relisasi investasi dari negeri tirai bambu berada di bawah 10 persen.

Kendati demikian, dalam lima tahun terakhir, realisasi investasi Tiongkok rata-rata tumbuh 66 persen per tahun, dari 174 juta dolar AS pada 2010 menjadi lebih dari 800 juta dolar AS pada 2014.

Selain itu, dari sisi rencana investasi sejak 2010 hingga September 2015 tercatat minat investasi dari Tiongkok menembus angka 36 miliar dolar AS.

Ada pun secara kumulatif Januari-September 2015, realisasi investasi Tiongkok mencapai 406 juta dolar AS dengan jumlah proyek mencapai 705 proyek.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby