Jakarta, Aktual.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara menyambut baik upaya Mining Industri Indonesia (MIND ID) sebagai Holding BUMN pertambangan dalam meningkatkan kepemilikan saham atas PT Vale Indonesia (PT VI) melalui skema divestasi.
“Harga saham yang disepakati sebesar Rp3.050 per lembar saham. MIND ID akan bersama-sama dengan VCL mengendalikan PT Vale Indonesia karena ini sifatnya kontrol bersama atau joint control over corporation,” ujar Menteri BUMN Erick Thohir.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menegaskan bahwa MIND ID akan memiliki hak untuk menunjuk 3 Komisaris, termasuk Komisaris Utama, serta Direktur Utama, dan Direktur SDM. “VCL akan menunjuk Direktur operasional dan juga Direktur yang bertanggung jawab atas pengelolaan ESG. Ini menegaskan bahwa kami tetap ingin agar standard ESG yang selama ini menjadi komitmen VCL tetap dipertahankan,” tambah Tiko.
Sebagai bagian keberlanjutan atas operasional Perusahaan, Kementerian BUMN dan MIND ID tetap akan menunjuk Febriany Eddy sebagai Direktur Utama PT VI setelah kesepakatan divestasi diselesaikan. “Tentu kami melihat keberlanjutan sebagai hal yang penting, kami yakin bahwa komitmen kami dan VCL dalam mengelola PT VI ini sama,” ujar Erick.
Kesepakatan ini menjadikan MIND ID sebagai pemegang saham terbesar PT VI dengan komposisi pemegang saham setelah kesepakatan adalah MIND ID 34,00%, VCL 33,88%, SMM 11,48%, dan Publik 20,63%.
Divestasi ini merupakan langkah besar bagi Indonesia dalam mengambil kendali dalam menentukan arah industri nikel global, dengan Indonesia sebagai salah satu produsen nikel terbesar di dunia.
“Dalam membangun ekosistem bukan masalah menang kalah tetapi harus membangun yang terbaik dan Pak Bahlil (Menteri Investasi/BKPM) akan memastikan bagaimana investasi yang berlanjutan bisa dijalankan serta mendorong downstreaming dengan memperhatikan Cadangan yang ada dengan investasi yang optimal,” jelas Erick.
Artikel ini ditulis oleh:
Jalil