Jakarta, Aktual.com — Penyakit jantung diketahui menjadi penyebab kematian terbesar di setiap tahunnya. Bahkan berdasarkan data yang ada, 40 ribu dari 4 juta bayi di Indonesia setiap tahunnya mengidap penyakit jantung bawaan.
Akan tetapi, sungguh disayangkan, angka yang sangat tinggi tersebut ternyata tak sepadan dengan jumlah dokter yang ada di Indonesia. Hal tersebut diutarakan oleh Dr.dr.Dicky Fakhri, SpB,SpBTKTV.
“Total dokter bedah jantung di negara ini hanya 105 orang. Dan yang hanya fokus pada permasalahan ini yakni penyakit jantung bawaan hanya lima orang saja,” ungkap dr. Dicky dalam Media Gathering di Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (27/10).
Hal tersebut merupakan salah satu faktor penyebab mengapa pasien perlu menunggu dalam jangka waktu 1,5 tahun untuk melakukan operasi.
“Sekarang coba bayangin, ada rumah sakit yang menyediakan dua ruang ICU dan satu ruang operasi untuk penyakit jantung, Kalau begitu bagaimana bisa segera ditangani segera melihat jumlah pasien sebesar angka di atas,” urainya menjelaskan.
Oleh Sebab itu, Dicky pun mengharapkan kepada pemerintah agar memeberikan fasilitas pengobatan jantung pada setiap rumah sakit.
“Saya tidak bosan-bosannya, minta ke Kementerian Kesehatan untuk menyediakan fasilitas yang semakin baik agar pengobatan jantung tidak hanya berpusat di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta. Supaya di daerah pun sudah dapat menanganinya,” tegas dr.Dicky menutup pembicaraan.
Artikel ini ditulis oleh: