Jakarta, Aktual.com — PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menolak pencapaian perusahaan yang listing di kuartal I-2016 ini karena kurang peminat dari calon emiten.
Justru, menurut BEI, respon calon emiten masih tinggi, kendati memang rata-rata mereka itu masih menunggu perkembangan pasar dalam negeri.
“Mereka itu sedang melihat perkembangan sebelum melakukan IPO (initual public offering atau penawaran saham perdana),” ujar Direktur Penilaian BEI, Syamsul Hidayat, di Gedung BEI, Jakarta, Senin (11/4).
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otorutas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman Hadad menyebut, direksi BEI harus lebih giat untuk mencalon calon emuten baru.
“Saya minta, Tito (Tito Sulistio -Dirut BEI) harus juga rajin turun untuk bisa mencari nasabah (emiten) baru,” pinta Muliaman.
Syamsul berdalih, rendahnya calon emiten yang IPO itu karena untuk menjadi perusahaan terbuka itu sebuah proses transformasi di perusahaan yang bersangkutan. Selain itu juga, perlu mempertimbangkan kondisi makro ekonomi, daya serap pasar dan minat investor terhadap perusahaan tersebut.
“Dan juga waktunya, apakah tepat tahun ini atau tahun depan,” jelas dia.
Kendati begitu, pihaknya tetap optimis target 35 emiten baru dapat tercapai, kendati triwulan pertama baru tiva emiten baru.
“Kami harus optimis. Dan tidak akan mengoreksi target kami. Karena ada 10 calon emiten baru yang segera akan listing,” tegas dia.
Sejauh ini, kata dia, sudah ada tiga emiten yang sudah listing, dan ada tiga yang sudah memasukkan registrasi ke pihak OJK, kemudian ada dua yang tahun lalu mau mengubah laporan keuangannya yaitu Bank Ganesha dan satu perusahaan wahana rekreasi milik Bakrie Group, Jungle Land.
“Dan rencananya besok ada satu calon emiten mini expose jadi ada satu. Ditambahkan ada 1-2 perusahaan yang hampir masukin lagi ke OJK. Jadi kami optimis lah,” tandasnya.
Apalagi memang ada beberapa perusahaan yang tertarik untuk melantai di BEI yang melapor ke pihaknya ada 25 perusahaan yang telah menyatakan minat IPO. Mereka berasal dari berbagai skala dan sektor usaha.
“Makanya kami tetap tidak akan mengkoreksi target 35 emiten baru itu. Kami proyeksikan setelah Juni baru akan banyak yang IPO,” pungkas dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka