Berdasarkan data yang diterbitkan BI pagi ini, kurs rupiah berada di angka Rp13.329 per dolar AS, terdepresiasi tipis 0,2% atau 3 poin dari posisi 13.326 kemarin. Pada saat yang sama, nilai tukar rupiah terpantau menguat 0,03% atau 4 poin ke Rp13.327 per dolar AS di pasar spot, setelah dibuka dengan penguatan hanya 0,01% atau 1 poin di Rp13.330.‎ AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD) masih menunjukkan aksi pelemahan dalam perdagangan hari ini. Minimnya sentimen negatif di tengah aksi penguatan USD menjadi pemicunya.

Mengutip Bloomberg hari ini, rupiah dibuka di posisi stagnan di 13.436/USD. Angka ini sama dengan penutupan sesi kemarin. Namun pergerakan rupiah di 30 menit pertama terus melemah hingga tembus di level 13.448/USD.

Analis pasar uang PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada menyebutkan, masih menguatnya laju USD ini akan kian membuat laju rupiah kian sempit. Bahkan di perdagangan kemarin saja pergerakan rupiah terus berada di zona merah.

“Karena masih minim sentimen postif saat ini. Bahkan adanya rilis kenaikan cadangan devisa Indonesia sebesar US$ 130,2 miliar dari sebelumnya US$ 126 miliar belum cukup mampu mengangkat rupiah ke zona hijau. Karena direspon negatif pasar,” kata Reza di Jakarta, Rabu (10/1).

Menurutnya, pelaku pasar memanfaatkan penguatan USD untuk meningkatkan permintaan pada mata uang ini. Tidak hanya itu, mulai membaiknya data-data ekonomi di Zona Eropa juga turut meningkatkan permintaan akan EUR tersebut.

“Pergerakan Rupiah diperkirakan masih ada kecenderungan melanjutkan pelemahannya seiring berkurangnya volume beli dan mulai minimnya sentimen positif yang dapat mempertahankan laju Rupiah di zona hijau,” papar Reza.

Dengan kondisi tersebut, kata dia, pelaku pasar diminta untuk waspada karena masih adanya peluang pelemahan. Dirinya memperkirakan, level support Rupiah akan bergerak di kisaran 13.441, namun angka itu sudah terleati karena pelemahan rupiah yang tajam. Sedang resisten rupiah diperkirakan akan berada di level 13.395.

Reporter: Busthomi

Artikel ini ditulis oleh:

Eka