Jakarta, Aktual.com — Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (13/5) dibuka turun 2,13 poin di tengah minimnya sentimen positif yang beredar.
IHSG BEI dibuka turun sebesar 2,13 poin atau 0,04 persen menjadi 4.801,19. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak melemah 0,52 poin (0,06 persen) menjadi 825,08.
“Sentimen eksternal dan domestik yang minim sentimen positif membuat ketidakpastian di kalangan pelaku pasar sehingga memicu terjadinya tekanan bagi IHSG,” kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Jumat.
Dari eksternal, Nico Omer mengemukakan bahwa investor masih mengkhawatirkan kondisi ekonomi China dan negara-negara Eropa akan berada pada tingkat yang rendah dalam kurun waktu lama.
China, lanjut dia, diperkirakan memiliki pinjaman 1,3 triliun dolar AS untuk debitur yang tidak memiliki pendapatan cukup untuk menutupi pembayaran bunga, dengan potensi kerugian setara dengan tujuh persen dari PDB China.
Sementara Eropa, Nico Omer mengatakan data produksi industri pada Maret 2016 turun 0,8 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan itu karena output pada “non-durable consumer goods” turun 1,9 persen dan “capital goods” turun 1,1 persen.
Dari dalam negeri, Nico Omer memaparkan bahwa investor juga sedang mewaspadai kenaikan harga pangan menjelang bulan puasa yang berpotensi meningkatkan laju inflasi.
Selain itu, ia menambahkan bahwa investor juga masih menunggu hasil kajian Standard & Poor’s (S&P) terkait peringkat Indonesia. Meski S&P memberikan sinyal positif, tetapi kajiannya baru akan diumumkan bulan mendatang, kondisi ittu memberi ketidakpastian di pasar.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 81,65 poin (0,41 persen) ke level 19.833,81, indeks Nikkei turun 158,27 poin (0,95 persen) ke level 16.492,08, dan Straits Times melemah 10,54 poin (0,39 persen) ke posisi 2.734,37.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara

















