Suasana museum Bursa Efek Indoneaia (BEI) di Jakarta, Kamis (26/4). Kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang masih akan berlangsung hingga tahun depan serta imbal hasil surat utang AS yang menembus level psikologis menyebabkan pasar saham Asia meriang sepekan ini. IHSG turun 2,81% ke 5.909. IHSG menggenapi penurunan sepekan atau lima hari perdagangan berturut-turut. Kamis (26/4), Dalam lima hari penurunan, IHSG merosot 7,03%. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat tipis, di tengah minimnya sentimen positif baru yang beredar.

IHSG BEI ditutup menguat sebesar 4,27 poin atau 0,07 persen menjadi 5.835,92, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 2,94 poin atau 0,32 persen menjadi 925,66.

“Minimnya sentimen positif baru yang beredar membuat IHSG bergerak mendatar,” kata Kepala Riset valbury Sekuritas Alfiansyah, Kamis (1/11).

Menurut dia, sentimen dari dalam negeri relatif cukup positif, namun ketidakpastian sentimen eksternal masih menjadi salah satu faktor yang membuat investor menahan transaksinya secara agresif.

“Perang dagang memicu ekspektasi pertumbuhan ekonomi Tiongkok dapat lebih rendah daripada prediksi. Hal ini menjadi sinyalemen negatif untuk Indonesia yang 15 persen ekspor berada di Tiongkok,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid