Ia menambahkan, pasar kembali dibayangi kekhawatiran sikap Amerika Serikat yang kembali mengancam penerapan tarif penuh pada Desember jika tak terjadi kesepakatan dengan Beijing pada pertemuan KTT di Argentina pada bulan ini.
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan data inflasi Oktober yang relatif cukup stabil menjaga pergerakan IHSG untuk bertahan di area positif.
“Perekonomian dalam negeri cukup stabil, tercermin dari data inflasi yang terkendali,” katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada Oktober 2018 sebesar 0,28 persen. Dengan demikian, tingkat inflasi pada tahun kalender Januari-Oktober 2018 tercatat sebesar 2,22 persen dan inflasi dari tahun ke tahun (yoy) sebesar 3,16 persen.
Sementara itu frekuensi perdagangan saham pada hari ini (31/10) tercatat sebanyak 408.573 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,66 miliar lembar saham senilai Rp8,56 triliun. Sebanyak 191 saham naik, 190 saham menurun, dan 124 saham tidak bergerak nilainya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid