Direktur PLN, Sofyan Basir (istimewa)

Jakarta, Aktual.com – Direktur PLN, Sofyan Basir mengaku sudah kehabisan jurus untuk menekan pembiayaan penyediaan listrik dalam upaya efisiensi untuk menyeimbangi kebijakan pemerintah yang tidak menyesuaikan tarif listrik sejak awal 2017 hingga saat ini.

Sementara diketahui harga energi primer sebagai konsumsi pembangkit, terus mengalami tren lonjakan hingga membuat biaya pokok produksi (BPP) bertambah bengkak.

Karenanya Sofyan mengaku bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya agar tetap ekonomis, diantaranya dengan cara menghentikan operasi pembangkit yang tidak efisien, menekan biaya pemeliharaan, dan mengurangi susut jaringan.

Bahkan kendatipun menuai protes banyak kalangan, pihaknya terpaksa memanfaatka surat Direjn Ketenagakistrikan nomor 3043/23/DJL.3/2017 untuk meminta peninjauan ulang jual beli listrik atau power purcashment agreement (PPA) kepada pihak swasta / Independent Power Producer (IPP).

“Kami sudah habis jurus, satu-satunya cara hanya mengurangi jumlah keuntungan pengusaha batubara (sebagai energi primer) tentunya regulasi dari pemerintah,” kata dia di Jakarta, ditulis Jumat (19/1).

Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, bahwa pada triwulan pertama 2018 ini, pemerintah telah memutuskan untuk menahan penyesuaian tarif listrik. Diperkirakan penahanan penyesuaian tarif listrik oleh pemerintahan tersebut akan terus berlangsung selama tahun-tahun politik (2018-2019)

Lagi pula, selain unsur politis, pemerintah juga mengalami dilematis untuk menaikkan tarif listrik, pasalnya selain memang daya beli masyarakat belum pulih dari tekanan, pemerintah juga sebelumnya telah mencabut sebagian besar subsidi pada golongan tarif 900 VA.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby