Jakarta, Aktual.com – Ketua umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Beni Pramula mengatakan pihaknya tengah menjalankan konsolidasi aksi yang bakal dilaksanakan pada 20 Oktober 2015, untuk meminta mundur Presiden Joko Widodo dari jabatannya.

Dikatakan Beni, aksi tersebut sedang dihimpin dari 18 daerah dengan isu yang sama, yakni mengkritisi kepemimpinan Jokowim

“IMM, elemen dan mahasiswa yang lain, PMKRI, Aswaliyah, kami mempersiapkannya masih akan diikuti yang lain kita bangun simpul,” kata Beni dalam acara diskusi yang bertajuk “Negara Dalam Darurat, Mahasiswa dan Pemuda Kemana?” di Jakarta Pusat, Senin (12/10).

Namun sayangnya, dia enggan menjelaskan mekanisme yang dijalanka IMM dalam membangun simpul-simpul mahasiswa dan pemuda untuk menyikapi satu tahun kepemimpinan Jokowi yang dinilai belum menciptakan perubahan.

“Saya tidak akan menjelaskan secara gamblang, menghimpun gerakan-gerakan kedaerahan itu, kalau dulu Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah) meluruskan kiblat masjid, IMM bakal meluruskan kiblat bangsa,” ucapnya.

Lebih lanjut ditegaskan Beni, rencana pergerakan mahasiswa dan pemuda pada 20 Oktober nanti, bukanlah gembar-gembor mahasiswa. Karena menurutnya kalau tidak ada pergerakan, maka tidak akan ada perubahan.

Lebih lanjut dibeberkannya semua elemen yang bergabung dalam aksi 20 Oktober mendatang hanya akan membawa satu permintaan, yakni meminta Jokowi turun dari jabatannya.

“Ini tidak gembar-gembor. Kalau tidak ada perubahan, apa pun yang terjadi kita sudah bergerak, berhasil tidaknya biar mereka yang melanjutkan,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh: