Jakarta, Aktual.com – Pada sidang perdana, terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membawa-bawa Presiden keempat (alm) KH Abdulrrahman Wahid alias Gus Dur.

Pencatutan ulama Nahdlatul Ulama itu pun menuai kritikan. Pasalnya, nota keberatan yang dibacakan Ahok sambil menangis itu, nama Gus Dur disangkut pautkan dengan Ahok.

“Ahok sengaja membela diri dengan meminta hakim untuk memutar video Alm Gus Dur adalah keinginan Ahok untuk memecah belah umat Islam di Indonesia, khususnya warga NU,” kata penggagas gerakan Indonesia satu Muhammad Husni Mubarok di Jakarta, Sabtu (17/12).

Husni mengaku prihatin atas manuver politik yang dilakukan Ahok dalam persidangan tersebut. Ahok, kata dia, berupaya membalikan fakta dengan program-program dan kedekatannya dengan NU.

Terlebih, Ahok dalam persidangan mengurai air mata, yang seolah-olah dia teraniaya. “Padahal air mata Ahok yang dikenal si raja tega itu adalah air mata buaya.”

Husni menyadari, bahwa upaya Ahok yang meminta sidangnya digelar secara terbuka hanya untuk meraup keuntungan. Praktisnya, agar publik simpatik dengan merekayasa sedemikan rupa di dalam sidang yang ditayangkan live media televisi nasional.

“Ternyata, kenapa dia (Ahok) minta sidangnya diliput live seperti sidang Jessica demi pertunjukan yang sudah dikemas dan dipersiapkan Ahok.”

Karenanya, dia mengimbau agar penegak hukum bekerja secara provesional dalam menangani kasus penistaan agama dengan tersangka Ahok ini.

“Jangan terkecoh atau main-main dalam menangani kasus Ahok, karena akan mengakibatkan hal yang sangat fatal bagi Bangsa Indonesia.”

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu