Jakarta, Aktual.co — Anjloknya harga minyak dunia berimbas pada PT Pertamina (Perero) sebagai salah satu perusahaan migas di Indonesia. Pasalnya, tren negatif produksi migas nasional juga terus terjadi.

Vice President of Corporate Communication Pertamina, Ali Mudakir mengatakan bahwa Pertamina tetap berkomitmen untuk terus berproduksi. Untuk meningkatkan fasilitas produksi BBM tersebut, Pertamina masih memanfaatkan keuangan yang ada selama ini.

“Dari segi finansial masih memungkinkan, karena kita memanfaatkan keuangan yang ada saat ini dengan sebaik-baiknya,” ujar Ali di gedung Pertamina Pusat, Jakarta, Selasa (17/2).

Untuk diketahui, harga minyak dunia berada di bawah tekanan selama berbulan-bulan, terjun sekitar 60 persen dengan harga di bawah USD50 per barel antara Juni hingga akhir Januari 2015. Bahkan salah satu perusahaan jasa ladang minyak terbesar di dunia, Halliburton Co mengatakan akan memangkas 5.000 hingga 6.500 pekerjanya untuk mengatasi penurunan harga minyak mentah. Hal tersebut merupakan tindakan terbaru dalam serangkaian pengumuman PHK di ladang minyak.

Pemangkasan pegawai itu mencapai sekitar 6,5-8,0 persen dari angkatan kerja globalnya sebanyak 80.000 karyawan.

“Kami menghargai setiap karyawan yang kami miliki, tetapi sayangnya kami dihadapkan dengan kenyataan sulit bahwa pengurangan diperlukan untuk melewati lingkungan pasar yang penuh tantangan,” kata juru bicara Halliburton Emily Mir.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka