Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Rofi Munawar merisaukan kenaikan harga minyak dunia dalam pekan ini hingga di atas USD 60 per barel.
Menurutnya jika kenaikan ini bertahan dalam jangka waktu lama, tentu kenaikan harga BBM dalam negeri akan sulit dihindari, imbasnya daya beli masyrakat semakin tertekan.
Yang patut disesalkan oleh Rofi, ketergantungan Indonesia pada BBM masih sangat tinggi dan pemerintah tidak mampu memaksimalkan pengembangan energi baru terbarukan disaat sebelumnya harga minyak dunia masih rendah tidak seperti saat ini.
“Disaat kondisi minyak rendah arah pengembangan energi alternatif kita juga belum optimal dikelola. Hingga pada akhirnya bisa sangat mungkin kenaikan minyak dunia kali ini akan berimbas langsung kepada masyarakat,” katanya kepada Aktual.com, Sabtu (11/11).
Untuk diketahui, harga minyak dunia ditutup lebih rendah pada Sabtu (11/11/2017) pagi WIB, namun masih bertahan di tingkat tertinggi sejak musim panas 2015.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember, turun 0,43 dolar AS menjadi menetap di 56,74 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari, turun 0,41 dolar AS menjadi ditutup pada 63,52 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
(Reporter: Dadangsah Dapunta)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka