Petugas mengisi BBM jenis Pertalite ke tangki motor di salah satu SPBU di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (17/10). Pertamina manargetkan sekitar 2.000 SPBU di Indonesia menjual produk Pertalite hingga akhir 2015. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/pd/15

Jakarta, Aktual.com — Penurunan harga minyak dunia mestinya juga direspon pemerintah dengan melakukan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubidi. Pasalnya, dampak dari penurunan BBM itu sangat berpengaruh terhadap penurunan inflasi.

“Harga minyak dunia itu dampaknya cukup besar. Kalau saat ini turun, pemerintah pasti sesuaikan harga BBM,” kata Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juda Agung, di Jakarta, Selasa (9/2).

Apalagi kontribusi minyak dunia ini sangat besar dampaknya terhadap laju inflasi. Tentu saja dalam arti jika pemerintah juga cepat merespon dengan penurunan harga BBM. Bahkan, jika pemerintah menurunkan harga BBM, pemerintah juga perlu memantau penurunan harga-harga angkutan umum dan pangan.

“Kami akan terus pantau. Saat ini harga minyak dunia turun dan harga BBM dalam negeri misalkan diturunkan. Apakah harga angkutan dan pangan turun atau tidak? Karena, ini besar dampaknya,” tandas dia.

Jika kondisi itu dapat dikendalikan, maka laju inflasi yang lebih rendah dapat dicapai.

“Kami targetkan inflasi tahun ini dan tahun depan mencapai 4 persen. Di 2018 baru bisa 3,5 persen. Dan pertumbuham ekonomi tahun ini bisa 5,2-5,6 persen,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka