Jakarta, Aktual.co — Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Hendar mengatakan bahwa harga minyak dunia yang menurun ikut berdampak positif bagi Indonesia. Pasalnya, setiap penurunan harga minyak dunia USD1 akan memperbaiki neraca berjalan Indonesia sebesar USD170juta.

“Sebetulnya kita adalah negara importir minyak, jadi setiap penurunan harga minyak dunia akan berdampak positif pada neraca pembayaran kita. Kalau menurun sebesar USD1, maka hal tersebut bisa memperbaiki neraca berjalan kita sebesar USD170 juta” ujar Hendar di Kantor BI Jakarta, Kamis (4/12).

Lebih lanjut dikatakan Hendar, penurunan harga minyak dunia sudah berdampak pada neraca berjalan tahun ini. Menurutnya diproyeksikan hingga akhir tahun 2014, defisit neraca berjalan Indonesia bisa di awah tiga persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

“Namun kalau untuk angka pasti berapa defisit neraca berjalan hingga akhir tahun saya belum tahu. Tapi semoga di bawah tiga persen” pungkasnya.

Seperti yang telah diketahui sebelumnya, defisit neraca perdagangan sektor minyak dan gas bumi (migas) masih positif dibandingkan dengan defisit non migas. Pada September 2014, tercatat impor non migas turun dari USD11,89 miliar pada September 2014 menjadi USD11,75, sedangkan sektor migas masih mengalami peningkatan defisit menjafi sebesar USD1,11 miliar dari USD1,03 miliar.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka