Dia mengatakan saat ini para petani garam sedang melakukan panen raya, namun dengan keadaan seperti sekarang mereka jelas tidak bisa menjual hasil panennya, karena para tengkulak takut akan merugi.
Sementara itu Ketua Asosiasi Pengusaha Garam Indonesia Jabar, Cucu Sutara mengatakan menumpuknya stok garam di tingkat bawah bukan karena tidak terserap, namun datangnya garam impor membuat para pembeli berpikir dua kali karena sewaktu-waktu harga bisa berubah.
“Impor ini adalah keterpaksaan karena kemaren kapasitas kurang. Ini itu belum stabil, sedang tumbuh.”
Ant
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Wisnu