New Orleans, Aktual.com – Mirip seperti kejadian di pasar natal di Kota Magdeburg Jerman yang mana sebuah mobil menghantam kerumunan orang yang menewaskan dua orang dan melukai 70 orang pada Jumat malam (20/12) tahun lalu. Kali ini peristiwa yang nyaris sama terjadi pada Rabu dini hari (1/1) pukul 03.15 waktu setempat di French Quarter, New Orleans Amerika Serikat.

Seorang pengemudi mobil jenis pikap menabrakkan mobilnya yang melaju kencang ke tengah kerumunan orang yang sedang merayakan malam pergantian tahun, kemudian melepaskan tembakan hingga menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai lebih dari 35 lainnya.

Dilansir dari CNN, peristiwa berdarah ini terjadi di persisnya di persimpangan Canal dan Bourbon Streets French Quarter Negara Bagian New Orleans AS. Bourbon Street adalah tujuan wisata bersejarah di French Quarter kota itu yang terkenal karena menarik banyak orang dengan beragam music khususnya blues dan country dan deretan barnya.

Pihak FBI mengungkapkan pelaku tewas di tempat setelah sempat baku tembak dengan polisi. Dari hasil penyelidikan terungkap kalau pelaku bernama Shamsud-Din Jabbar berusia 42 tahun yang merupakan veteran Angkatan Darat AS dan diberhentikan dengan hormat. Selama 10 tahun karir tentaranya, pelaku pernah bertugas di medan perang Afghanistan pada 2009-2010, dan bekerja di bagian informasi dan teknologi sekaligus spesialis sumber daya manusia.

Dalam riwayat pendidikannya, Shamsud-Din Jabbar adalah lulusan ilmu komputer dari Universitas Negeri Georgia. Selesai sebagai tentara, pelaku tinggal di Houston Texas dan bekerja sebagai agen real estate.

Dalam keterangan pihak kepolisian New Orleans disampaikan kalau pelaku menghantam kerumunan orang dengan mobilnya dengan tujuan menewaskan sebanyak mungkin orang. Setelah mobil berhenti, pelaku langsung melepaskan tembakan dan langsung dibalas oleh polisi yang sedang berjaga. Akibat tembakan pelaku, dua polisi terluka, namun pelaku tewas di tempat. Dari dalam mobil pikap putih yang dikemudikan pelaku ditemukan dua bom rakitan aktif yang belum sempat digunakan pelaku.

Kepala Polisi New Orleans Anne Kirkpatrick mengatakan kalau melukai dua petugas polisi masih menjalani perawatan dimana kondisi keduanya stabil. Pihaknya juga masih menyelidiki motif pelaku melakukan hal itu.

Anne Kirkpatrick juga mengatakan pelaku melakukan hal itu memang berniat melakukan pembantaian. ”Tersangkan memang berniat jelas untuk melakukan pembantaian,” ujar Kirkpatrick.

Sementara itu, salah seorang saksi mata bernama Zion Parsons, 18, mengatakan kepada penyiar CNN bahwa saat itu dirinya sedang merayakan malam Tahun Baru. Saat itu mobil pikap warna putih jenis Ford F-150 yang melaju kencang tiba-tiba menghantam kerumunan orang. ”Kejadiannya seperti film. Saya melihat orang-orang terlempar ke udara. Ada mayat, ada darah, dan semua sampah,” kata Parsons.

Jimmy Cothran, saksi mata lainnya, mengatakan kepada penyiar ABC bahwa ia dan teman-temannya melarikan diri ke sebuah gedung ketika mereka mendengar semacam keributan. ”Ketika kami sampai di balkon yang kami lihat adalah kegilaan. Maksud saya, seperti yang ada di film. Sungguh tidak dapat dipercaya,” kata Jimmy.

Jimmy mengatakan setidaknya ia melihat ada enam mayat tergeletak karena hantaman mobil. Sedangkan korban-korban yang terluka berteriak meminta pertolongan dan ada yang merintih kesakitan.

Pasangan suami istri Michael dan Kimberly Stricklin menuturkan kepada The New York Times saat kejadian sudah melihat truk pelaku itu melaju kencang menuju Bourbon Street. ”Kami mendengarnya menginjak gas dan kemudian benturan dan kemudian teriakan. Perlu beberapa saat untuk menyadarinya, itu sangat menakutkan. Seperti di film horor,” tutur Kimberly.

(Indra Bonaparte)

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain