Jakarta, Aktual.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan model bisnis PT Telkom Indonesia Tbk (Persero) dan PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) akan diubah.
Rencananya, ke depan Telkom akan fokus pada business-to-business (B2B). Sementara untuk Telkomsel akan bermain pada sektor business-to-custumer (B2C).
“Yang namanya Telkom akan ke B2B (business-to-business), akan fokus ke tower, fokus ke infrastruktur data fiber optic, data center, cloud, dan 5G,” jelas Erick dalam Orasi Ilmiah ‘Globalization and Digitalization: Strategi BUMN Pasca Pandemi’, Sabtu (27/11) lalu.
Selain itu, sebagai penyedia layanan B2C, Telkomsel akan dijadikan agregator konten-konten lokal, gim lokal, kreator lokal, fintech, healthtech, edutech.
“Bahkan pada pertengahan Desember, Bapak Presiden akan meluncurkan Merah Putih Fund, yang didukung oleh Telkom dan Telkomsel untuk mendanai startup Indonesia,” lanjut dia.
Ia menjelaskan, perusahaan startup yang akan diberi pendanaan oleh Merah Putih Fund adalah startup yang diluncurkan di Indonesia, dengan founder orang Indonesia dan operasional perusahaan di Indonesia. Setelah itu, startup diperbolehkan untuk go public ke luar negeri.
“Karena kalau tidak sekarang, banyak perusahaan startup kita pindah ke Singapura, di-funding. Di situlah kita mengintervensi sebagai BUMN supaya kembali mengingatkan future-future creator Indonesia untuk lebih nasionalis. Karena kita besar karena market kita,” ujarnya.
Erick menilai perubahan model bisnis Telkom dan Telkomsel ini lantaran industri telekomunikasi seperti layanan telepon dan SMS sudah tidak bisa lagi menjadi penopang bisnis masa depan kedua perusahaan tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:
A. Hilmi