Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) membahas soal evaluasi program KSP di tahun 2017 serta rencana program 2018 dengan Komisi II DPR RI di ruang rapat Komisi II DPR, Gedung Nusantara II, gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (7/2/18). Moeldoko memberikan gambaran kegiatan yang telah dilakukan KSP hingga akhir tahun 2017. RDP Ini merupakan kali pertama Moeldoko rapat di DPR sebagai Kepala Staf Kepresidenan. Moeldoko dilantik di jabatan tersebut pada 17 Januari 2018. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, mengatakan institusi yang dipimpinnya tidak menangani pembentukan relawan untuk mendukung pasangan yang maju dalan pesta demokrasi.

“KSP melakukan komunikasi politik dengan siapapun yang datang ke KSP, siapapun yang datang, ya kita terima. Tapi bukan berarti terus KSP menggalang relawan untuk pemenangan di Pilpres 2019, tidak, kita tidak di situ mainnya,” kata Moeldoko ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (1/3).

Ia menyebutkan KSP pun menerima Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Yorrys Raweyai, beberapa waktu lalu.

“Tapi begitu keluar Pak Yorrys menyatakan KSP mengawal pembentukan relawan pendukung Jokowi di Pilpres 2019. Tidak seperti itu, nggak, jangan salah itu. Itu bukan tugas KSP,” tukas mantan Panglima TNI itu.

Ia menjelaskan tugas KSP adalah mengawal program-program strategis nasional dan melakukan komunikasi politik.

“Nah di komunikasi politik ini kalau salah memahaminya bisa seperti itu, seolah-olah KSP itu untuk membangun relawan dan dukungan untuk pemenangan, tidak seperti itu,” ujarnya.

Ia mengatakan dirinya akan segera menghubungi Yorrys agar tidak ada kesalahpahaman di antara keduanya.

“Silahkan membentuk relawan, tapi jangan terus mengaitkan dengan KSP. Setiap orang yang mau membangun relawan ya itu masing masing. Jangan menguhubungkan dengan KSP sehingga persepsi di luar menjadi salah,” tutur Moeldoko.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: