Jakarta, Aktual.com – Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko mengungkapkan strategi kepolisian, yang berhasil menguasai Mako Brimob pasca terjadi kericuhan antara para narapidana terorisme dan polisi yang bertugas.
“Secara prosedur dan proses penanganan sudah berjalan, pertama ada pelaporan kepada Presiden, kebetulan saya dan Presiden di Pekanbaru, setelah ada laporan presiden memberikan petunjuk untuk segera dibentuk ada kesatuan komando atau posko diketuai Menkopolhukam, instrumen keamanan semua disiapkan,” kata Moeldoko dalam acara “Ngopi Bareng” di Gedung Bina Graha, Jakarta, Jumat (11/5).
Beberapa petunjuk Presiden Joko Widodo adalah jangan ragu-ragu dalam penanganan, menghindari korban yang tidak perlu serta memberikan batasan waktu untuk segera menyelesaikan kericuhan.
“Menkopolhukam, Kapolri yang diwakili Wakapolri, Kepala BIN sepakat untuk melihat situasi dengan cerdik, ada beberapa alternatif tindakan yang akan kami lakukan, pertama serbu langsung atau kedua ‘intention’ dulu baru tindakan praktis berikutnya,” ungkap Moeldoko.
Menurut Moeldoko, dalam serbuan langsung pasti dikalkulasi keuntungan kerugiannya, padahal masih ada satu anggota Brimob yang masih hidup disandera di dalam Mako Brimob.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara