Anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon, saat dialog kisruh Freeport dengan tema: Pembegal UUD dan UU Minerba Vs Papa Minta Saham di Warung E Komando, Jakarta, Minggu (6/12). Kisruh Freeport adalah perang yang diciptakan CIA (badan intelijen Amerika). Akibatnya semua anak bangsa yang menjadi korban karena saling berhadap-hadapan. Freeport ingin mempertahankan operasinya di Papua. Perusahaan asal Amerika ini memang berharap operasinya di Papua bisa diperpanjang setelah kontrak berakhir 2021. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon menduga masuknya Arcandra Tahar ke dalam kabinet karena ada yang menyisipkan dalam proses rekrutmen.

“Inilah salah satu fakta bahwa prosedur rekrutmennya mungkin agak lemah. Apakah soal kehati-hatian, kerahasiaan, atau adanya sisipan dari pihak-pihak predator yang banyak di sekeliling istana,” kata Effendi, di Komplek Parlemen, Senaya, Selasa (16/8).

“Musang berbulu domba, wajahnya domba semua, tetapi ternyata musang,” tambah dia.

Dengan momentum ini, sambung Effendi, seharusnya presiden sadar jika dirinya sedang dimangsa para predator yang ada disekelilingnya, dengan tujuan menghisap habis darah segar bangsa ini.

“Harusnya dibersihkan, kita tidak membutuhkan mereka di sekeliling presiden. Jadi momentum ini harus dijadikan pintu masuk pembersihan, dan kita harus pertahankan kedaulatan rakyat dan negara diatas segala-galanya termasuk juga kewibawaan kepresidenan dan lembaga,” tandas politikus PDIP itu.

 

Laporan: Novrizal

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang