“Biasa hari libur jadi ramai. Mumpung anak-anak masih libur, jadi bawa kesini untuk melihat-lihat,” kata Dede yang mengaku pernah ke Tugu Monas saat ia kecil.

Begitu juga dengan Sarmini, asal Jawa Tengah, yang dibawa anaknya untuk melihat-lihat Monas. Ia yang berlibur ke Jakarta untuk melihat cucu dan anaknya mengaku tidak begitu berani untuk naik hingga ke puncak Monas. Meski takut, tapi ia penasaran dan tetap mengantre masuk ke Monas.

Pengunjung dapat naik ke puncak Monas dengan menggunakan lift yang beroperasional pagi mulai pukul 08.00-16.00 WIB dengan maksimal 1.000 pengunjung dan pukul 19.00-22.00 WIB dibatasi bagi 700 pengunjung.

Monumen peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) itu didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda.

Pembangunan monumen ini dimulai pada 17 Agustus 1961 di bawah perintah presiden Sukarno, dan dibuka untuk umum pada 12 Juli 1975. Tugu ini dimahkotai lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala.

ant

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby