Lalu, sambung dia, mengapa kemudian wacana untuk mengambil ahli Freeport milik negara sendiri, jadi kekuatan integral negara dilepaskan bahkan dibuka kembali dengan alih-alih mendapatkan sharing 51 persen saham dari perusahaan negeri Paman Sam tersebut.

“Katanya 51 persen saham kita dapatkan, tapi belun jelas jadi menurut saya ini contoh yang mengerikan, kapan kita bebass dari ekonomi asing,” pungkas dia.

Laporan: Novrizal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Andy Abdul Hamid