Asri Anas yang juga Pimpinan Badan Anggaran MPR itu menjelaskan, sosialisasi Empat Pilar ini sengaja menggunakan media seni budaya. Karena MPR ingin membangun Pancasila di era milenia serta menggali nilai-nilai dasar seni budaya asli Indonesia yang sudah diakui oleh dunia ini lebih dicintai sehingga pesan-pesan yang disampaikan langsung menyentuh masyarakat.
MPR Gelorakan Semangat Empat Pilar di Polewali Mandar
Pentas Seni Kampung di Wonomulyo yang menjadi citra semangat budaya di Polewali Mandar ini menampilkan pertunjukan seni budaya yang berasal dari berbagai daerah di Polewali Mandar diantaranya: Madatte, Tomepayung, (Polewali), Uai Sapalelean (Mamasa), Buttu Sarre (Tapango), One Do (Tinambung), Bannanang Pute (Majene), Pekkambungan (Batengga), Paqbanua (Banua Barru), Pammacca Pagau Nusa (Tinambung).
“Seni Budaya Mandar berasal dari berbagai daerah di Sulawesi Barat merupakan warisan leluhur yang terus dilestarikan hingga kini dengan beberapa perkembangan modifikasi,” ujar Asri Anas dalam sambutannya.
Sementara Dr. Sarjan, yang mewaliki Bupati Polman dalam sambutannya menyatakan, sosialisasi Empat Pilar MPR RI melalui Pentas Seni Kampung di Wonomulyo ini sangat strategis. Serta berharap melalui payung Empat Pilar ini masyarakat Polewali Mandar yang dihuni oleh beragam etnis dan agama tidak terpecah belah.
Dan mengucapkan terimakasih kepada Seketariat MPR RI yang telah memilih Kabupaten Polewali Mandar sebagai tempat sosialisasi Empat Pilar MPR RI, “Mudah-mudahan dengan diadakannya Pagelaran Seni Budaya Nusantara ini dapat membuat masyarakat Polewali Mandar semakin memahami Empat Pilar,”
Nailin In Saroh
(Wisnu)
Artikel ini ditulis oleh:
Masuk
Selamat Datang! Masuk ke akun Anda
Lupa kata sandi Anda? mendapatkan bantuan
Disclaimer
Pemulihan password
Memulihkan kata sandi anda
Sebuah kata sandi akan dikirimkan ke email Anda.