Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menyatakan empat pilar bangsa yakni Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan RI, dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan permufakatan dan ijtihad atau usaha sungguh-sungguh para pendiri bangsa termasuk para ulama.
“Jangan mempertentangkan antara empat pilar itu, terutama Pancasila dengan Islam. Keempat pilar itu memasukkan nilai-nilai Islam di dalamnya,” kata Hidayat dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI untuk anggota legislatif dan pimpinan wilayah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) se-Sulawesi di Jakarta, Sabtu (23/7).
Sosialisasi Empat Pilar itu diikuti sekitar 200 peserta, 160 orang diantaranya merupakan anggota DPRD tingkat provinsi dan kabupaten/kota dari enam provinsi se-Sulawesi.
Ia menegaskan keempat pilar bangsa itu adalah hasil ijtihad yang melibatkan secara langsung para pemimpin umat Islam, baik melalui jalur ormas maupun jalur partai politik.
“Sila-sila dalam Pancasila, terutama Ketuhanan yang Maha Esa, jelas dilandasi Agama Islam,” katanya dalam acara sosialisasi hasil kerja sama MPR dengan Wilayah Dakwah (Wilda) Sulawesi DPP PKS itu.
Hidayat menyatakan, sejak dari dulu dirinya sudah diposisikan oleh para ulama, para pejuang, para mujahid yang bersepakat melahirkan Indonesia Merdeka, di dalamnya ada Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhinneka Tuggal Ika.
“Jadi sudah sejak dari awal arah kita pluralisme,” katanya.
Hidayat menambahkan, dengan pemahaman itu dirinya menginisiasi sosialisasi empat pilar saat menjabat sebagai Ketua MPR RI periode 2004-2009 dan kemudian dilanjutkan oleh pimpinan setelahnya hingga sekarang.
(ant)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara