Kepala Unit Kerja Presiden bidang Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Yudi Latief bersama anggota Dewan Pengarah UKP-PIP Mahfud MD melihat suasana warga yang sembahyang di Vihara Dharma Bhakti Petak Sembilan, Jakarta, Jumat (16/2). Yudi Latif menegaskan, etnis Tionghoa sudah eksis di Tanah Air sejak Indonesia belum merdeka. Yudi menyebutkan berdasarkan fakta sejarah, keturunan Tionghoa ikut serta dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) hingga Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani menilai langkah Yudi Latif yang mengundurkan diri sebagai Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menunjukkan budaya baru dalam tradisi pejabat publik di Indonesia, karena apa yang dilakukannya bagian dari pertanggungjawaban kepada publik.

“Apa yang dilakukan Yudi memberikan budaya baru dalam tradisi pejabat publik kita meskipun apa yang disangkakan publik selama ini masih menjadi perdebatan,” kata Muzani di kompleks parlemen, Jakarta, Jumat (8/6).

Dia menilai apa yang dilakukan Yudi adalah bagian dari pertanggungjawaban kepada publik atas apa yang selama ini menjadi perbincangan khususnya mengenai polemik gaji Dewan Pengarah BPIP.

Menurut dia, Yudi telah mengambil tindakan sportif dan menunjukkan tindakan baru di birokrasi pejabat publik Indonesia dan budaya itu harus dilanggengkan sebagai cara kita menanggapi respons publik selama ini.

“Sebenarnya keberadaan BPIP itu adalah bagian lain yang ditangani oleh MPR selama ini. Jadi karena daya jangkau MPR itu lebih banyak kepada masyarakat, BPIP itu menangani bidang-bidang, lembaga pemerintah karena MPR dengan anggota DPR-nya itu melakukan sosialisasi 4 pilar selama ini sudah cukup bagus di masyarakat,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara