Menurut Mahyudin, bangsa Indonesia dijajah bangsa asing selama ratusan tahun karena mudah diadu domba. “Sejarah kelam ini tak boleh terulang,” tegasnya.

Ia mengatakan Sosialisasi yang dilakukan bukanlah seremonial MPR tetapi upaya MPR dalam menanamkan paham kebangsaan di seluruh jiwa rakyat Indonesia agar Empat Pilar menjadi perilaku keseharian.

Menyatukan keberagaman, menurut Mahyudin, tak mudah. Satu-satunya alat yang bisa menyatukan adalah menanamkan Pancasila lewat pendidikan supaya pintar. “Makanya kita harus pintar agar tak mudah diadudomba,” katanya.

Mahyudin mengajak kepada semua untuk merenungi dan mensyukuri keberadaan bangsa ini. “NKRI harga mati, jangan ada pikiran untuk memisahkan diri. Kita bisa hidup seperti saat ini karena berkah dari kemerdekaan yang harus disyukuri. “Berkah dari Allah,” ujarnya.

Laporan: Nailin In Saroh

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby