Jakarta, aktual.com – Ketua MPR RI Ahmad Muzani melakukan pertemuan dengan Pimpinan Pengelola Urusan dan Administrasi Masjid Nabawi, Doktor Syekh Muhammad Al-Khudori, di Madinah Al-Munawwarah. Dalam pertemuan tersebut, Syekh Al-Khudori menyampaikan apresiasi terhadap ketertiban jemaah haji dan umrah asal Indonesia.
“Hari ini kami bersama dengan pimpinan MPR lainnya Dokter Hidayat Nur Wahid dan anggota MPR bertemu dengan Doktor Syekh Muhammad Al-Khudori, seorang ketua dari pengelolaan Masjid Madinah Al-Munawaroh. Salah satu yang disampaikan adalah bahwa beliau sangat mengapresiasi terhadap jemaah haji dan jemaah umrah Indonesia yang sangat tertib, taat, dan mengikuti aturan-aturan yang ditetapkan oleh pemerintah Saudi kalau di Madinah Al-Munawaroh,” kata Muzani dalam keterangannya, Senin (24/11/2025).
Muzani menjelaskan bahwa pertemuan itu menghasilkan sejumlah poin penting dalam upaya memperkuat pendidikan Islam bagi warga negara Indonesia di Madinah. Selain itu, pihak Masjid Nabawi juga membuka kesempatan kerja sama dalam bentuk transfer pengetahuan terkait pengelolaan masjid, mulai dari manajemen kebersihan, pola arsitektur, hingga pengaturan jemaah.
“Yang kedua, beliau akan melakukan transfer pengelolaan Masjid Madinah kepada masjid-masjid di Indonesia tentang kebersihannya, tentang pengelolaan jemaah, motifnya, manajemen. Karena itu, ini adalah kabar baik dan kami berharap pengelolaan ini bisa menyempurnakan pengelolaan tempat-tempat ibadah masjid yang ada di Indonesia,” ujar Muzani.
Dalam kesempatan itu, MPR RI juga menyampaikan perlunya penambahan kajian Islam berbahasa Indonesia di Masjid Nabawi. Saat ini, terdapat satu kajian resmi berbahasa Indonesia, padahal jumlah jemaah, mahasiswa, dan masyarakat Indonesia di Madinah terus bertambah setiap tahun.
Muzani menyebut pihak Masjid Nabawi menerima dan tengah mempertimbangkan usulan tersebut.
“Saya berharap beliau bisa datang ke Indonesia dan yang juga menyenangkan adalah kajian-kajian Islam di Madinah yang selama ini baru satu kajian Islam berbahasa Indonesia, mungkin akan ditambah untuk kajian-kajian Islam dalam bahasa Indonesia. Bukan hanya satu tetapi ada beberapa tempat lagi yang akan ditambahkan,” kata Muzani.
Indonesia juga mengajukan usulan pelatihan imam dan muadzin oleh pihak Masjid Nabawi maupun Masjidil Haram. Menurut Muzani, hal ini sangat relevan mengingat tingginya minat masyarakat Indonesia terhadap kualitas lantunan para imam dan muadzin dua masjid suci itu. Ia turut menyampaikan harapan pemerintah Indonesia terkait penambahan kuota haji.
“Namun ini perlu persiapan, perlu standarisasi kata beliau sehingga tetap berwaktu kapan itu akan ditambah. Termasuk harapan tentang penambahan kuota haji jemaah Indonesia,” jelas Muzani.
Muzani memastikan bahwa hubungan Indonesia dengan pihak pengelola Masjid Nabawi akan terus diperdalam dan dibahas lebih lanjut dalam pertemuan lanjutan.
Pertemuan tersebut turut dihadiri Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid, Anggota MPR Kamrussamad, serta perwakilan Majelis Syuro Arab Saudi.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain

















