Jakarta, Aktual.com – Musyawarah Rakyat Indonesia (MRI) menegaskan dukungannya terhadap Sri Sultan Hamengkubuwono X untuk tetap menduduki posisi Gubernur DI Yogyakarta. Ketua Presidium MRI, Yudi Suyuti menyatakan, dukungan ini diberikan setelah terdapat beberapa pihak yang berupaya memisahkan kekuasaan keraton dari provinsi DI Yogyakarta.
Yudi mengungkapkan, SRI Sultan HB X merupakan salah satu pemimpin yang mendukung dikembalikannya konstitusi kepada UUD ’45 yang asli. Pria yang menjabat Sultan sejak 1989 ini juga disebut Yudi sebagai pemimpin yang melindungi rakyat pribumi dari kepentingan pemodal maupun asing.
“Dukungan Sri Sultan HB X untuk Kembali Ke UUD 45 asli dan Perkuat Hak-Hak Rakyat Pribumi menjadi solidaritas yang terbangun secara lahir batin untuk membangun Kekuatan Rakyat dibawah Tuhan Yang Maha Esa,” ucap Yudi dalam siaran pers yang diterima Aktual.com di Jakarta, Senin (31/7).
Selain itu, Yudi juga memandang Sri Sultan HB X sebagai pihak yang melawan pemerintahan Jokowi karena kerap meminggirkan umat Islam.
“Prinsip ini sama dengan Prinsip Umat Islam dan Presidium MRI,” jelasnya.
Selain itu, Yudi menduga bahwa terdapat pihak-pihak yang ingin memanfaatkan konflik yang terdapat di kesultanan DIY untuk kepentingan tertentu. Pasalnya, Sri Sultan HB X merupakan salah satu dari sedikit pemimpin di Indonesia yang menolak pembangunan yang berkaitan dengan proyek Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk dunia internasional, yaitu One Belt One Road (OBOR).
Oleh karenanya, Yudi menilai, besar kemungkinan jika pihak-pihak yang berkepentingan untuk menjatuhkan Sri Sultan HB X adalah kroni-kroni taipan yang terafiliasi dengan RRT.
“Dan mendorong peralihan Raja Kesultanan Yogyakarta dari Sri Sultan HB X ke Raja Baru yang terpisah dengan Jabatan Gubernur, dimana keduanya Pro Cina Raya,” ungkapnya.
“Keputusan Sri Sultan HB X sejalan dengan perjuangan Presidium MRI dan Rakyat Banyak menolak Indonesia dijadikan Negara Bagian Cina Raya,” pungkas Yudi.
Laporan Teuku Wildan
Artikel ini ditulis oleh: