“Elit-elit kekuasaan kita, khususnya rezim Jokowi beserta instrumen-instrumennya gagal menegakkan keadilan. Selain itu korupsi begitu dipertontonkan sangat rakus,” imbuhnya.
Sementara itu, dalam ranah politik, Yudi menyebutkan bahwa kedaulatan negara telah bergeser menjadi kedaulatan partai-partai politik. Yudi bahkan menyebut daulat partai-partai politik dapat dilihat dengan mata telanjang.
“Dan lebih parahnya kedaulatan partai-partai politik ini merupakan instrumen dari alat politik kepentingan pemodal asing, para mafia dan para perampok,” tegasnya.
Menurut Yudi, sejak empat kali amandemen UUD 1945, terdapat 160 undang-undang yang dibuat dan semuanya berorientasi pada liberalisasi di segala bidang, alih-alih berorientasi kepada rakyat.
Kondisi demikian, pada akhirnya dimanfaatkan oleh pihak asing sebagai pintu masuk kolonisasi di tanah air. Ironisnya pihak asing, baik taipan maupun pemerintah asing, pun menggunakan partai-partai politik yang ada di Indonesia untuk memuluskan kepentingan mereka.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby