Jakarta, Aktual.com — PT Mass Rapid Transit (MRT) pasrah jika proses pembebasan lahan di Jalan Cipete Raya dan Haji Nawi, Jakarta Selatan tak kunjung selesai.
“Kalau tidak kunjung tuntas, opsi membatalkan pembangunan dua stasiun MRT di kawasan itu mungkin bisa saja kita lakukan,” kata Direktur Utama (Dirut) PT MRT, Dono Boestami di Gedung Balaikota DKI Jakarta.
Menurutnya, PT MRT masih terus berupaya untuk membebaskan dua lahan tersebut. Sebab dua wilayah itu sudah masuh dalam rencana proyek pembangunan MRT di Jakarta.
“Jika proses pembebasan tidak kunjung tuntas, opsi yang mungkin kita pilih merancang ulang dua stasiun MRT itu,” pungkasnya.
Dono menjelaskan, rencananya PT MRT ingin menjadikan dua wilayah tersebut sebagai akses keluar jalur MRT yang akan dibangun.
“Kemungkinan itu yang akan diatur ulang,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI, Heru Budi Hartono mengakui masih belum menyelesaikan pembebasan lahan di dua wilayah tersebut.
Hal ini disebabkan karena warga di Jalan Cipete dan Haji Nawi meminta harga pembebasan lahan di atas nilai jual obyek pajak (NJOP).
“Mereka mematok harga di atas Rp100 juta permeter persegi. Padahal harga lahan di lokasi dibawah harga itu,” tambahnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid