Ratusan ribu umat Islam dari berbagai elemen yang tergabung dalam Gerakan Bela Islam melakukan aksi unjuk rasa ke Bareskrim Polri,Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (14/10/2016). Dalam aksinya Gerakan Bela Islam mendesak Bareskrim Polri segera menetapkan tersangka kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dalam kasus penistaan Agama.

Jakarta, Aktual.com – Koordinator Jaringan Lawan Ahok (JALA), Sunarto, menilai adanya skenario pembebasan tersangka kasus dugaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Skenario itu bermula dari gelar perkara penyidik Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri.

“Penetapan Ahok sebagai tersangka setelah dilakukan gelar perkara merupakan awal babak baru dari skenario nafsu dan ambisi kekuasaan Ahok dan para kroninya untuk kembali bebas dari jerat hukum,” tegas Sunarto dalam keterangannya, Rabu (29/11).

Menurutnya, publik sebenarnya sudah tahu bagaimana kinerja aparat penegak hukum dalam menangani berbagai kasus yang diduga melibatkan Gubernur DKI Jakarta nonaktif. Karena itu pula, Sunarto berharap Aksi Bela Islam Jilid III 2 Desember besok akan membuahkan hasil

Aksi Bela Islam Jilid III yang sudah disepakati bersama antara Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) dan Kepolisian yakni berlangsung super damai, membuahkan hasil dengan menghantarkan Ahok ke dalam penjara.

“Mudah-mudahan harapan besar rakyat akan terjawab di 212, yaitu memenjarakan Ahok,” ucap Sunarto.

Diingatkan pula, jika Aksi Bela Islam Jilid III tidak membuahkan hasil sebagaimana diinginkan umat Islam, ia memperkirakan gelombang perlawanan dari rakyat Indonesia tidak akan berhenti dan justru akan semakin membesar.

“Ada apa sebenarnya, kenapa begitu sulit Ahok ditahan. Toh sebelumnya Ahok sudah banyak masalah, dari kasus Sumber Waras, Cengkareng, mega korupsi reklamasi, ditambah penistaan agama. Karenanya seharusnya tak ada lagi keraguan untuk menangkap Ahok,” demikian Sunarto.[Soemitro]

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid