Sejumlah kendaraan bermotor terjebak antrean di Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jum'at (6/5). Pada hari kedua libur panjang akhir pekan kepadatan kendaraan dan kemacetan masih terjadi di jalur Puncak. Polisi melakukan rekayasa lalu lintas dengan melakukan sistem buka tutup jalan untuk mengurai kemacetan. ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya/kye/16

Jakarta, Aktual.com – Kementerian Perhubungan telah menyiapkan tiga skenario untuk mengatasi kemacetan yang sering terjadi di jalan tol, baik saat arus mudik maupun balik Lebaran.

“Tiga skenario ini mencakup gerbang tol masuk, ruas jalan tol, dan gerbang tol keluar,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (30/6).

Tiga skenario itu adalah di gerbang masuk tol, para pemudik diimbau agar menggunakan transaksi elektonik serta percepatan transaksi oleh petugas tol.

Selain itu, kata dia, di ruas jalan tol akan dilakukan dengan cara buka tutup pintu area peristirahatan dan mempercepat waktu istirahat.

Untuk mengantisipasi penumpukan di pintu keluar, setelah transaksi di pintu tol akan didorong agar mempercepat arus keluar dengan berkordinasi dengan semua petugas di lapangan, termasuk dengan kepolisian.

Di tengah arus mudik yang mulai padat, dia mengimbau bahwa pembayaran tol akan diintegrasikan agar lebih efisien. “Ruas jalan tol dari Cikarang-Palimanan sudah menghilangkan satu gerbang tol utama Cikopo,” katanya.

Untuk pengaturan arus kendaraan di pintu keluar Tol Brebes Timur, proses pembayarannya juga akan diintegrasikan.

“Dari Palimanan-Brebes Timur akan menghilangkan tiga gardu tol,” ucap dia.

Kementerian Perhubungan pada penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun ini menargetkan nirkecelakaan atau ‘zero accident’ untuk semua moda yang digunakan.

Hal tersebut sesuai dengan fokus kerja Kemenhub untuk meningkatkan keselamatan, keamanan, dan peningkatan kualitas pelayanan transportasi kepada masyarakat.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara