????????????????????????????????????

Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir berharap Presiden Joko Widodo benar-benar mewujudkan komitmennya untuk mengusut tuntas kasus penistaan Al-Quran, yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

“Kami berharap hal itu dilaksanakan secara konsisten, tegas, cepat, dan transparan,” ujar dia di Jakarta, Selasa (8/11).

Dia pun mengingatkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian agar tak masuk dalam area tafsir transkip video Ahok soal dugaan penistaan agama. Dia pun menyarankan penafsiran transkip tersebut diserahkan kepada ahli bahasa.

“Soal pernyataan Pak Ahok antara menggunakan kata ‘pakai’ dan tanpa kata itu. Itulah maksudnya Pak Kapolri jangan masuk ke area tafsir tersebut agar tidak menimbulkan prasangka tertentu. Baik benar, lebih-lebih salah bisa menimbulkan pro dan kontra lagi dan nanti polisi dituding memihak.”

Haedar berharap kasus penistaan agama yang dilakukan Ahok segera diselesaikan dengan proses hukum transparan dan objektif. “Kami harapkan segera berakhir dan ada kata putus agar bangsa ini tidak tersandera oleh satu sampai dua orang yang bertindak gegabah di dalam kehidupan berkebangsaan kita.”

Muhammadiyah mengajak seluruh rakyat Indonesia termasuk media massa menciptakan suasana lebih kondusif usai aksi massa 4 November 2016 itu. Dia juga mengajak seluruh umat Islam agar terus mengawal proses hukum dugaan penistaan agama dijalani Ahok.

“Kami berharap agar menciptakan suasana yang lebih kondusif untuk mengawal kasus ini supaya betul-betul sesuai dengan rasa keadilan dan aspirasi umat Islam yang merasa ada rasa dan jiwa keagamaan mereka yang terganggu.”

Laporan: Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu