“Kemudian koalisi Saudi soal anti terorisme juga membuat negara – negara Timur Tengah semacam terpenjara oleh koalisi itu sehingga kemudian mereka sangat terpengaruh pada sikap politik Yahudi,” ucapnya.

Menurut Abdul, pernyataan yang dilontarkan Trump bukan asal bunyi saja, melainkan telah diperhitungkan secara matang. Trump disebutnya telah memanfaatkan keadaan negara Timur Tengah yang sedang mengalami krisisis politik untuk menunjukan sikap pragmatis demi kepentingan pribadinya.

Abdul mengatakan sikap Trump tersebut selain tidak mengutungkan AS secara politik, pernyataan itu  juga berpotensi menimbulkan ancamaan keamanan dunia.

“Dalam konteks ini saya melihat Trump sudah mempehitungkan bahwa tidak ada reaksi keras dari negara – negara Timur tengah kecuali reaksi dari Iran dan Turkei,” tutup Abdul.

Teuku Wildan A

(Wisnu)