Jakarta, Aktual.com — Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyayangkan lambatnya antisipasi yang dilakukan oleh Badan Intelejen Negara (BIN) terkait dengan kerusuhan yang terjadi di Tolikara, Papua.
Kordinator Tim Pencari Fakta MUI, H. Basri Bermanda menilai bahwa Badan Intelejen Negara (BIN) dibawah kepemimpinan Sutiyoso belum dapat melihat suasana yang perlu diantisipasi.
“BIN merupakan koordinasi intelijen, jadi artinya semua intelijen yang ada di semua jajaran aparat penegak hukum, dibawah koordinasi BIN,” kata Basri kepada wartawan, di Gedung MUI, Jakarta Pusat, Rabu (22/7).
“Karena itu, kita ingin BIN melihat suasana patut untuk diantisipasi harus bisa, apalagi di hari besar umat beragama. Tidak hanya idul fitri, tetapi bisa saja natal yang seharusnya ada pengamanan,” tambah dia.
Menurut dia, dengan kejadian Tolikara ini membuat BIN maupun pemerintah agar lebih konsen dalam mengantisipasi persoalan, terlebih menyangkut agama.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang