Warga melaksanakan salat Idul Fitri, menutup jalan Pantura, di Desa Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (15/6/2018). Salat ini menutup jalan Pantura bukan kali pertama dilakukan oleh warga masyarakat Kandanghaur, Indramayu. Karena Kapasitas Masjid yang tidak mampu menampung jumlah jamaah yang begitu besar saat pelaksanaan ibadah sunnah tahunan, menjadikan hal tersebut sebagai rutinitas yang dilakukan saat pelaksanaan salat Ied. AKTUAL/Ahmad Warnoto

Jakarta, Aktual.com – Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Niam Sholeh mengatakan, Idul Fitri merupakan momentum untuk kembali menjalin silaturahmi yang pernah terputus baik karena jarak, karena kesalahpahaman, karena pemilu dan karena sebab apapun.

“Hakekat Idul Fitri adalah kesediaan kita untuk berbagi, berbagi permaafan sebelum orang memintanya. Saling memaafkan adalah kunci untuk merajut tali silaturahmi,” katanya melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Selasa (4/6).

Dia mengatakan, hakekat silaturahmi adalah menyambungkan tali persaudaraan yang pernah terputus karena sebab apapun.

“Kita wajib menyambung kembali untuk mewujudkan persaudaraan sejati, tanpa iri dan caci maki,” tambah Asrorun.

Ia mengajak umat Islam memperkokoh persaudaraan, baik persaudaraan sesama umat (ukhuwwah Islamiyah), persaudaraan sebangsa (ukhuwwuh wathaniyyah) maupun persaudaraan sesama manusia (ukhuwwah Insaniyah).

Artikel ini ditulis oleh: