Ilustrasi SARA (Istimewa)

Jakarta, Aktual.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, mengimbau para pasangan calon beserta massa pendukung tidak menggiring opini suku, ras, agama dan anargologan (SARA) dalam kampanye pilkada di wilayah itu.

“Mari menjaga situasi daerah kita ini. Jangan ada yang menggiring opini atau membawa isu SARA. Semua mesti dewasa dalam berpolitik,” kata Ketua MUI Mimika Ustad H Muhammad Amin AR di Timika, Minggu.

Amin mengatakan jajarannya terus mencermati isu-isu dan opini-opini yang berkembang di kalangan umat selama masa pilkada ini.

Sejauh ini MUI Mimika memandang isu-isu dan opini yang berkembang masih dalam tataran yang wajar dan belum menyentuh kepada hal-hal negatif yang mempolitisasi SARA.

“Masih berada pada track-nya. Kalau ada yang keluar jalur, kita akan beri nasihat,” kata Amin.

MUI Mimika juga melarang keras penggunaan fasilitas tempat ibadah seperti masjid, mushala dan lainnya untuk dijadikan panggung politik bagi para calon dalam menyampaikan pesan-pesan politiknya kepada umat Islam.

Beberapa waktu lalu, MUI Mimika telah melarang umat Islam setempat menjadikan mimbar masjid sebagai arena kampanye pasangan calon atau kandidat tertentu.

“Mimbar masjid adalah media dakwah bagi seluruh umat Islam, bukan diperuntukkan bagi kepentingan kelompok politik tertentu,” tegas Amin.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby